26 Okt 2015

Tips Memanfaatkan Tehnologi Dengan Bijak

Tips memanfaatkan tehnologi dengan bijak mungkin bermanfaat untuk mengembalikan something missing. Apa sajakah itu... yuk simak beberapa uraian dalam artikel yang ringkas ini. Saya menuliskan konten ini lantaran terinspirasi dengan banyak kejadian di sekitar saya baik di rumah, sekolahan atau tempat-tempat public.

Percaya tidak era moderen ini semua orang termasuk anak-anak tidak mengenal istilah gaptek. Ya gagap tehnologi jarang ditemui di semua lini. Hehehe buktinya bisa dilihat dengan mudah. Coba lihat di tengah taman, pasti ada beberapa orang yang asyik memainkan gadget atau handphone pintarnya. Belum lagi di lapangan bermain notabene untuk sepakbola, main layang-layang atau main gundu. Belum lagi di peron, terminal bis, bahkan di lembaga pendidikan. Miris atau banggakah dengan generasi yang kian addicted tehnologi handphone ???

Mungkin ada sebagian orang tua, merasa bangga (tidak begitu dengan saya yang merasa jengah ) jika memiliki anak yang memiliki kemampuan memainkan smartphone dengan segala fitur kecanggihannya. 
Eeeh, dik Alif kok udah pinter lihat-lihat Youtube.... puji salah seorang kerabat terhadap Alif  si bocah kecil yang masih berumur 2 tahunan.
Yang dipuji-puji  tampak tenang-tenang saja, tetap asyik manthengi tablet mini yang bisa dengan mudah ditenteng kemana-mana. *Nah, ntuuu..catat apa gak merasa kuatir, masih kecil saja udah jago explore apalagi kalo meningkat remaja. Bisa-bisa kebablasan, gimana ntuu ??? #kekuatiran yang teramat sangat. Hikks.

Jujur saya juga dihinggapi kekuatiran berlebih. Apalagi saya pernah diberitahu pengalaman mbak Sih asisten rumah mamah mertua, tentang Joko putranya yang duduk di SMP kelas 1. Saat itu tidak biasanya Joko pulang sekolah tidak minta makan. Melainkan ngeloyor langsung ke kamar. Dipanggil-panggil berulang kali tidak ada jawaban. Mungkin saking kesalnya, seruan untuk makan tidak digubris akhirnya mbak Sih masuk kamar dan akhirnya tahu mengapa Joko agak janggal. Yaelaah ternyata Joko terjangkiti keinginan melihat gambar porno di ponsel miliknya. Spontan sang ibu marah besar dan langsung membanting hape Joko sampai berkeping-keping tanpa sisa.

Kejadian Si Joko juga mengingatkan memori saya beberapa tahun silam ketika mengajar di sebuah SMK Swasta di Kudus. Jam merazia tiap kelas, saya menemukan beberapa ponsel yang dicurigai menyimpan video atau foto porno. Belum lagi mendapati beberapa siswa cekikikan tanpa sebab. Setelah saya merebut paksa, baru saya tahu mereka yang masih muda belia ini tampak penasaran dengan tayangan semi porno tadi. Hadew saya sangat prihatin deh :(
Makanya saya interogasi satu-satu bagaimana sampai mendapatkan file video konten dewasa tersebut. Owalah ternyata mereka bisa dengan mudah mendonlot lewat kounter-konter hape yang mudah ditemui dengan harga yang murah sekitar 10 ribu saja.

Manfaatkan Tehnologi Dengan Bijak
Berpatokan pada pelbagai kejadian diatas, sebaiknya orangtua yang bijak sebagai supervisor anak-anaknya lebih memainkan peran pentingnya baik sebagai motivator dan suri tauladan. Dengan melakukan beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan sejak dini, diantaranya :
Perkuat kehidupan religi
Sama-sama saling mendukung dan mendisiplinkan diri dalam menjalankan ibadah. Dengan demikian ada rasa taqwa dan memiliki akhlak baik dalam menjaga sikap, kebiasaan dan cara berpikir. 
Jalin komunikasi baik
Bila tercipta komunikasi yang baik dalam keluarga berpeluang menciptakan suasana keakraban dan keharmonisan antar anggota keluarga. Jadi semisal salah satu ada yang melanggar, atau melakukan kekeliruan setidaknya dengan mudah diingatkan.
Memberikan  wawasan luas
Biasanya dalam komunikasi yang baik dan harmonis bisa memunculkan kesempatan untuk saling bertukar pikiran maupun pendapat. Begitu halnya dengan memanfaatkan tehnologi baru dengan bijak setelah memperoleh cukup informasi yang baik tentang penggunaan dan  kepentingan utamanya. 

Beri kepercayaan dan tanggung jawab
Anak juga belajar dari namanya tanggung jawab manakala dia diberikan suatu kepercayaan. Semisal diarahkan mengatur waktu sebaik mungkin antara belajar, istirahat ataupun bermain handphone. Hal yang sepele ini ternyata bisa mendidik anak bertanggung jawab atas barang yang dimiliki.

Ceritakan sisi baik buruk mengenai gadget
Tidak ada yang harus ditutup-tutupi jika hal itu menyangkut pembinaan dan pendidikan untuk anak. Jika memang bisa merugikan, sharing bagaimana efek negatif bermain handphone tidak mengenal aturan. Contoh kecilnya bisa terpapar radiasi yang bikin mata lelah, kepala pusing atau jadi malas belajar. Sebaliknya jika digunakan berdasarkan tujuan memudahkan akses menggali informasi, gadget bisa menjadi sahabat yang diandalkan.

Bagaimana setujukah para pembaca sekalian untuk mengantisipasi kemungkinan diatas ? Dengan membagikan tips memanfaatkan tehnologi dengan bijak sebelum para generasi muda lelah berkarya.

Keep Happy Blogging

 

10 komentar:

  1. Faiz juga sudah pintar nich...segala menghapud game do HP juga. Tetap awasi ya mba

    BalasHapus
  2. Benar mbak tanpa kemampuan bijak memanfaatkan tekhnologi. Bisa berbahaya untuk anak
    Gadget setali tiga uang dengan motor penggunaannya lebih baik untuk anak2 yg sdh bisa mengontrok diri

    BalasHapus
  3. aaarg, saya juga pernah kecolongan mba, kalo di yutub kan ga semuanya kefilter yaa..:(

    BalasHapus
  4. Kekhawatiran yang sama.. Makasih tipsnya

    BalasHapus
  5. Internet udah jadi sahabat sya dlm.mengajar mbak banyak.materi n ilmu bagus disana kalo untuk anak juga banyak saya cari2 ide kreatif..kalo untuk game aku batesin anakku sehari 1 jam aja
    Teknologi bisa jadi poaitif negatif tergantung manusianya ya :)

    BalasHapus
  6. Bener mbak... Aku juga takut...apa yang bakalan dilihat anak anak klo mereka remaja yaa? Dulu...mungkin kita msh malu, ga ada akses juga tuk liat porno2...tp dijamannya anak2 besok...?

    BalasHapus
  7. teknologi itu memang ibarat pisau bermata dua ya. maka poin terakhir itu setuju bgt

    BalasHapus
  8. Bener banget... seiring dengan perkembangan teknologi harus diimbangi dengan kebijakan-kebijakan tertentu...
    Oleh karena sangat baik sekali jika kita sebagai orang tua... turut memantau dan memberikan arahan... :D

    BalasHapus
  9. Hmmm aku malah merasa kecanduan internet banget mbak, kalau nggak konek ke internet itu kayak rasanya ada yang hilang. Iya sih, setiap hal pasti mempunyai sisi positif dan negatifnya, tergantung gimana kita menyikapinya.

    Kalau untuk mengantisipasi kecolongan di youtube kan ada fitur mode aman, terus juga kalau lagi login akun google, dan akun tersebut umurnya masih di bawah 18 tahun pasti dicekal kalau melihat konten dewasa. :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)