27 Mar 2016

Dolan Akhir Pekan Ke Kampoeng Kopi Banaran Semarang

Credit : Google
Sejak saya bermalam 3 hari di Semarang pada pekan yang lalu, si kecil sudah merajuk mengajak pergi ke tempat permainan yang lain dari pada yang lain.
pokoknya dedek mau yang komplit ada jungkat jungkit, seluncuran, lompat-lompat ama ayunan. Tapi jangan di tempat yang mbosenin ya mam... Janji, looh. Jangan sampe mama kelupaan. Awas looo !
Begitulah anak bungsu saya yang merengek manja, mengeluarkan segala jurus rayuannya agar terpenuhi keinginannya yang menggebu-gebu. Akh, dasar anak-anak kalau ada maunya pastilah demikian. Hingga saya pun maklum.

Karena selama ini kebanyakkan sering diajak bermain di sekitaran Mall market, atau lingkungan perumahan mertua saya yang kebetulan memiliki halaman lapang. Jadi ibaratnya mau jungkir balik, guling-guling, atau melakukan mainan Gerobak Sodor pun masih bisa menampung.

Mungkin little princess saya ini tahu, sesekali pergi ke luar kota bisa menyempatkan diri untuk pergi jalan-jalan ke tempat yang berbeda daripada biasanya. Excited indeed ! Nah itu dia yang bikin saya dan suami mencari destinasi wisata yang bisa mengakomodasi semua yang diharapkan pada putri saya.

Akhirnya, pilihannya jatuh pada Kampoeng Kopi Banaran daerah Semarang Jawa Tengah. Ide terlintas saat keluarga saya menuju kampung halaman suami di daerah Salatiga. Setelah melewati jalan tol Semarang-Bawen-Solo, yang termasuk ekpress karena tidak mengalami kendala macet meski pada saat itu termasuk akhir pekan. Apalagi keberangkatan dari Semarang tadi terhitung masih pagi sekitar jam 10.00 an.

Memasuki areal destinasi wisata di Kampoeng Kopi Banaran ini membuat anggota keluarga saya yang lain merasa gegap gempita, apalagi si kecil Cielo yang terpekik kegirangan manakala melihat beberapa fasilitas bermain yang tersedia. Rasanya sudah tidak sabaran lagi untuk melampiaskan keinginan bermainnya yang tak tertahankan lagi,
Ayo, buruan pakirnya pa. Itu itu...banyak sekali tempat mainannya. Dedek pengin nyoba yang di situ tuuuh. Ayoooo !
Suara kenesnya melengking tajam sembari menunjuk areal bermain yang memang tampak jelas dari arah parkiran kendaraan bermotor.
Suasana Areal Parkiran Tampak dari Arah Depan
Untuk menuju ke beberapa tempat bermain umum yang memang tersedia sangat menarik perhatian pengunjung termasuk anak-anak saya ini yang sudah tidak sabaran menghambur keluar menuju tempat bermain yang diinginkan.

Eh, memasuki areal bermain terpampang sambutan hangat untuk para pengunjung destinasi Kampoeng Kopi Banaran. Terlebih lagi ada icon Robot yang siap diajak untuk berfoto bersama. Ada charge khusus ? Bayar seikhlasnya saja pada kotak yang sengaja ditempatkan dekat sang Robot yang beraksi.
Aksi Kenes Rani Cielo

Setelah puas mejeng dengan sang robot, anak-anak langsung menyerbu beberapa fasilitas bermain yang cukup beragam di destinasi wisata Kampoeng Kopi Banaran, sementara para orang tua bisa bersantai lesehan menikmati segarnya udara bercampur aroma kopi robusta.
Have Fun Bersama Seluncuran dan Bola-Bola
Untuk masuk ke beberapa area bermain seperti Istana Bola ini memang membayar tiket masuk yang lumayan terjangkau sekitar 10 ribu saja. Bermain sampai sepuasnya tanpa batasan waktu *yaela itu kan kalau mainnya di seputaran Mall pastinya pakai tenggat waktu sehingga anak-anak kadang belum merasa puas sudah harus go away .
Bermain Jumpalitan di atas Trampolin empuk
Lepas dari bermain yang satu masih ingin menjajal permainan lainnya. Dasar anak-anak memang memiliki energi luar biasa. Sudah bermain kesana kemari masih kuat untuk lompat-lompat jumpalitan. Saya yang melihat saja geleng-geleng kepala kecapekan sendiri. Masak sih,  mereka itu superkid. Hehehe jadi malu sendiri nih, ingat "U" yang terus merambah naik. Sudah beda power kayaknya dan perlu ekstra  menjaga diri.
Ternyata tidak hanya permainan yang menyajikan have fun saja, masih ada sejumlah permainan dalam paket outbond. Namun saya yang perorangan juga bisa kok mengikutkan anak-anak. Sebelumnya saya terlebih dulu menanyakan apakah mereka berani mencoba permainan yang menantang adrenalin. Seperti halnya Flying Foxy yang merupakan permainan meluncur cepat dari batas ketinggian tertentu.
Alhamdullilah,si Dedek Rani Cielo mantap mengiyakan. Jadilah mereka semua menjajal permainan tersebut satu-satu.

Tidak terasa jam makan siang sudah tiba. Tampaknya anak-anak mulai letih dan merasa kehausan. It's time to lunch. Jadi kami semua pergi ke kafe resto yang berada satu dengan areal parkiran tadi. Jalan kaki saja tidak sampai semenit kok. Hehehe

Ternyata cafe resto Kampoeng Kopi Banaran sangat cozy. Apalagi didatangi bersama keluarga tercinta. Sembari menunggu pesanan makanan datang anak-anak tidak merasa jemu apalagi berkeliaran kesana kemari. Lantaran tempatnya menyajikan kenyamanan seperti ada fasilitas televisi, sound music serta koneksi Wifi.
Sekilas tadi saya melirik sejumlah menu kuliner yang ditawarkan di destinasi wisata Kampoeng Kopi Banaran cocok dengan "lidah Jawa" saya. Ada nasi gudeg, nasi pecel, nasi urap, ayam bakar, aneka ikan goreng, cemilan mendoan, kentang goreng bahkan soto. Harganya pun terbilang tidak terlalu mewah meski ini tempat destinasi wisata terkenal. Dimulai dengan harga sekitaran 8 ribu rupiah untuk makanan serta 3 ribu untuk minumannya. Tinggal memilih sesuai selera saja.
Yang istimewa di sini tentunya mencicipi gurihnya kopi robusta yang begitu terkenal itu. Suami saya juga merasa beruntung karena dia penikmat kopi sejati, hingga bisa puas merasakan sensasi kopi spesial robusta racikan hand-made, hasil bumi sendiri. Saya berusaha ikut-ikutan mencoba (bukan penikmat kopi) tetap merasakan betapa kuatnya cita rasa kopi pahitnya tersebut. Apalagi kopi hitam (Banaran Black Coffee) yang dipesan memang tidak memakai gula. Jujur saja saya lebih pilih air mineral aja deh, hehehe ketimbang merasa kepahitan yang luar biasaaaah. Hahahahaha.

Jalan-Jalan Menelusuri Keindahan Kebun Kopi Banaran

Sesion makan siang sudah terlewati dengan baik. Kini kembali  meneruskan aktifitas yang lebih seru dan mengasyikan. Hayooo, apalagi kalau bukan menyusuri kebun kopi robusta Kampoeng Banaran yang cukup luas. Menurut info yang saya dengar dari driver "Kereta Wisata"nya areal ini berada di antara lahan perkebunan kopi milik PTPN IX (Persero) yang memiliki luas sekitar 401 hektar.

Yang lebih menyuguhkan pemandangan indahnya adalah dengan panorama Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran di sisi Selatan  serta Utara, tidak ketinggalan juga keindahan akan pemandangan Rawa Pening yang tampak menawan dengan barisan bukit di sekitarnya. Dijamin siapapun yang berkunjung kemari akan berdecak kagum.

Kalau saya sih  sangat enjoy diajak dolan wiken ke tempat seperti ini. Sudah hawanya sejuk berikut udaranya yang masih fresh bikin hati dan pikiran mak nyesss tenang. Pokoknya pikiran serba kalut dan stres akan berubah menjadi super rileks. Kapan lagi saya bisa lama-lama menikmati suasana demikian menyenangkan batin, mengingat tempat ini memang sebenarnya berada pada ketinggian sekitar 500 dpl. Sungguh kebayang, kan sensasi plus keindahan destinasi wisata ini. Kereeeeen punya :)
Kereta Wisata Kampoeng Kopi Banaran
Untuk bisa menikmati keindahan kebun kopi di Banaran ini memang harus menyewa sebuah kereta wisata yang minimal bermuatan 4-5 orang. Harga pertiket untuk kereta wisata ini dibanderol 60 ribu rupiah. Fasilitas untuk kereta wisata mengoperasikan sekitar 7 unit saja, secara bergantian.
Senangnya semua anggota keluarga sangat terpukau sekali ketika diajak keliling menyusuri kebun kopi robusta. Namun jauh di lubuk hati kecil saya, agak bergidik ngeri melihat medannya yang terjal dan berliku. Tidak sedikit ada tanjakan menikung yang bisa-bisa menukik masuk dalam lereng curam di bawah *hih bayangan ketakutan sempat menyergap.

Tapi jangan kuatir, drivernya pasti sudah merupakan SDM pilihan yang handal dan terpercaya. Lantaran dari ceritanya pak sopir ini, malahan dia sering mengantar keliling pada waktu hujan mengguyur deras. Nah...looo itu apa enggak tambah menantang nyali plus adrenalin memuncak, kian menyeramkan tentunya.

Namun Driver Kereta wisata ini lumayan menghibur juga. Di beberapa titik strategis, beliau menghentikan laju kereta wisatanya. Selain memberi kesempatan untuk berselfi-ria juga antusias menjelaskan sejarah Kampoeng Kopi Banaran. Tidak ketinggalan mau menerangkan sejumlah manfaat kopi yang baik untuk menunjang kesehatan manusia. Salah satunya, bagi wanita yang akan berolahraga bisa terlebih dulu meminum kopi untuk merangsang pembakaran metobolisme tubuh. Nah tuh, Noted !
Pose kakak Riva mejeng di antara rerimbunan tanaman kopi robusta :D

Oh iya, saya malahan dapat tips yang menambah wawasan tentang meracik kopi yang lezat dan memiliki cita rasa. Padahal biasa-biasa saja saya acap bikin kopi pagi-sore untuk suami tercinta. Tetap kayaknya masih kalah pengalaman sama Mr. Driver ini. Hehehe. SImak aja ya.

Menurut beliau, ada trik khusus untuk menyajikan kopi spesial nan nikmat. Apapun itu bahan kopinya. Makanya saya buru-buru merekam dan terus mengingat advise keren ini agar bisa dipraktekan langsung di rumah.
Dalam menyeduh kopi ternyata tidak sembarangan. Ada baiknya memperhatikan hal-hal sepele seperti ini. Untuk meracik kopi nikmat sebaiknya gunakan cangkir khusus untuk minuman kopi (bukan di gelas biasa).
Perhatikan takaran kopinya juga, untuk ukuran kopi sedang bisa sampai 8 gr atau satu sendok teh kopi. Dan untuk orang yang sehat dalam artian tidak memiliki penyakit khusus dianjurkan meminum kopi paling tidak 3 kali dalam sehari.
Setelah itu baru perhatikan air yang dijerang. Jangan langsung dituangkan ke dalam cangkir, melainkan diamkan sesaat. Setelah itu tuangkan air rebusan dan campur dengan gula pasir (jika berselera). Aduk sesuai arah jarum jam. Agar aroma kopi tetap bisa dinikmati dengan harum dan fresh
Usut punya usut ternyata Mr Driver ini bisa tahu segala macam tentang meracik kopi karena memang dari awal perekutran menjadi staff di Kampoeng  Kopi banaran ini memang menjalani sejumlah training. Diantaranya adalah tata cara meramu dan meracik minuman kopi menjadi lezat. Wah congrat deh kalau begitu, saya juga jadi tambah wawasan ilmunya.

Lanjut kembali dengan agenda main anak-anak yang masih menginginkan keliling taman bunga di Kampoeng Kopi Banaran dengan menaiki kuda. Menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Sang kakak menemani adiknya yang terus kegirangan bisa naik kuda. Apalagi untuk menyewa kuda dengan sekali putaran itu lumayan terjangkau yakni 40 ribu rupiah saja.

Terakhir ini sebelum menuntaskan dolan akhir pekan yang menyenangkan di Kampoeng Kopi Banaran, sekeluarga menyempatkan istrihat sembahyang di mushola yang bersebelahan dengan caffe dengan jarak beberapa meter.  Sambil melepas penat beberapa saat dari aktifitas yang padat.

Dan tidak disangka juga, ternyata di sekitar mushola ada jasa message pria berpeci yang dengan sopan menawarkan diri memijat. Bagai Pucuk di ulam pun tiba. Suami yang memang kecapekan driving Kudus-Semarang- Salatiga dengan senang hati menyambut jasa Pak berpeci tadi. Kurang lebih setengah jam otot-otot yang tegang di sekitar tengkuk dan kaki kembali lemas dan longgar. Sudah waktunya kembali ke rumah, nih.
Next time akan kembali berkunjung ke Kampoeng Kopi Banaran yang mengasyikkan ini. Au revoir ^_^

21 komentar:

  1. mbaa e.. ini cerita detil ttg kampung kopi banarannya manaa ;D.. mau baca juga ;)

    BalasHapus
  2. Wah asik bgt ya..jd pengen kesana juga sm anak2. Thx infonya ya mbak. Aku sering lewat sana klo mau ke semarang tp belum pernah mampir.baca ini jd pengen mampir

    BalasHapus
  3. Jd ini bkn ttg kopi aja ya. Asik kalo ada tpt main buat anak-anak. Trua soal bikin kopi, biasanya dr mendidih langsung tuang. noted bgt deh

    BalasHapus
  4. Tempat ini memang unik untuk dikunjungi, buat santai, buat refreshing bareng keluarga memang pas. Kampung banaran yang selalu dirindukan

    BalasHapus
  5. Aku pernah ke banaran inii, tapi sekarang kok rame banget kayaknya yaa

    BalasHapus
  6. aku belum pernah ke sini, maaaak

    Pengin deh. Kapan2 mau agendain ama anakku :)

    bukanbocahbiasa(dot)com

    BalasHapus
  7. Hehe...aku mau mampir kesana kemarin, tapi nggak jadi...anak-anak malah milih ke purworejo sehabis dari Umbul Sidomukti :D

    BalasHapus
  8. Serruu, kabupaten Semarang ternyata banyak tempat wisatanya ya mbak Tanty, termasuk Banaran ini :)

    Banyak juga ya tempat permainan untuk anak-anak, dijamin mereka betah kayaknya. Bisa jadi rujukan wisata deh :)

    Saya mau mengunjungi salah satunya aja kok nggak sampe-sampe ya, kurang niat kali ya mbak haha

    BalasHapus
  9. Destinasi wisata yang menarik, dan sangat cocok untuk keluarga dan anak-anak. Mamanya nggak selfie nih? Hehee

    Well, sebagai pecinta kopi rasanya jadi pengen mampir ke kampung kopi banaran deh

    BalasHapus
  10. Wah bagus nich tempatnya
    Kalau ke Semarang lagi saya pengin ke mari
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  11. Aaahh kebun kopi, pasti aromanya luar biasa disana. TFS bisa jadi jujugan wisata kalau ksana. Btw apakah ada penginapan juga di lokasi wisata ini?

    BalasHapus
  12. Wah sepertinya seru sampai diceritakan di blog, jadi penasaran nih seru gak ya kalau berkunjung ke sana.

    BalasHapus
  13. Wahhh anak-anak pasti puas mainnya ya mbak. Pilihan mainannya banyak begitu ^^

    BalasHapus
  14. Saya suka kopi tapi sesudah dicampur gula dan susu. Kalau yang hitam apalagi tanpa gula ga kuat juga. Asyik banget ya mbak tempat rekreasinya :D

    BalasHapus
  15. Tempatnya luas ya mba ternyata, harganya cukup terjangkau.
    Bisa jadi alternatif kalau sewaktu-waktu mampur ke Semarang nih.

    BalasHapus
  16. Wah di Semarang ada kampoeng kopi. Cocok nih buat suamiku yang suka banget minum kopi :)

    BalasHapus
  17. Ternyatameracik kopi pilihan ada etiketnya ya mb crish...dan aku blum ppernah bikin kopi senjlimwt itu hihi
    Enak kalo keliling kebun pake kereta, kena semilir angin

    BalasHapus
  18. Waah...anak-anakku pasti betah kalau diajak kesini...

    BalasHapus
  19. lengkap ya tempat main buat anak dan santai buat keluarga.
    btw resep membuat kopi bakal saya praktekkan besok, suami suka banget kopi hitam

    BalasHapus
  20. asyik banget tuh ya, anak2 pasti suka

    BalasHapus
  21. Hwuaaa...dulu cuman lewat tok...jadi pengin kesana...

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)