5 Agu 2015

Cara Mudah Bikin Si Kecil Semangat Belajar

Dokpri :Hepi dengan meja belajarnya sang  kakak
Masuk sekolah adalah awal dimulainya aktifitas para buah hati yang memang sudah waktunya untuk mengenal dunia pendidikan. Ini menurut saya pribadi, lho. Enggak mengutip opini dari sumber manapun. Jadi kalau dianggap keliru, harap maklum aja deh. Wong saya out of box :D

Namun gak dipungkiri juga kalau terkadang anak-anak juga bisa di luar dugaan.
Seperti pengalaman putri kecil saya yang awalnya masuk sekolah begitu enerjik dan full semangat. Sampai-sampai gak sabaran malamnya minta pakai seragam-pengin berangkat sekolah.

Tetapi belakangan ini, tiba-tiba banyak sekali alasan yang dibuat-buat. Dengan dalih kepala pusing, bibir sariawan atau badan yang meriang.

Owalaaah dek,what's wrong with you ??? Kekuatiran saya apa ada kemungkinan putri saya kena bully, eeh maksutnya diusilin salah satu teman di sekolahnya. Tetapi dia berusaha menutupi atau apalaah.. Banyak sekali pikiran berkecamuk di kepala saya yang juga sudah puyeng sama beberapa DL. Hehehe

 Okay, saya sementara memberi tenggang rasa melihat usianya yang baru 3.5 tahun. Mungkin juga dia sedikit mengalami kejenuhan mengingat putri saya masuk jam 7 pagi dan pulang jam 13.00. Tetapi sudah mendapat jatah makan siang maupun snack/makanan kecil di sekolahan.

Jadi, ceritanya selama 1-2 hari memang saya ikuti kemauannya sembari memantau apa saja yang membuat Cielo kembali bersemangat dan menemukan apa yang diinginkan.

Dokpri : Asyik bermain dengan Petualangan Boci
Saya amati sambil melakukan beberes rumah, dia tetap aktif dan penuh ceria bernyanyi, mewarnai buku atau kalau sedang bosan langsung memainkan aplikasi favoritnya bermain huruf.
Tidak lupa saya ajak dia menata juga perlengkapan sekolah sang kakak. Dengan tujuan mengenalkan rasa kedisiplinan memiliki serta merawat perlengkapan maupun buku-buku sekolah. 
Wah, putri saya sangat antusias banget ikut berbenah dan merapikan barang-barang milik sang kakak.
Iseng, saya menanyakan apakah Cielo senang jika memiliki barang-barang seperti kepunyaan kakak.
Langsung putri saya mengangguk mantap.
Tuuing- terlintas suatu ide baru nan brilian.

Dari pengalaman diatas tadi saya bisa menyimpulkan secara sederhana. Ternyata putri saya memiliki hasrat setidaknya bisa memiliki barang-barang atau perlengkapan seperti sang kakak. Mulai dari tas sekolah, topi, buku-buku hingga meja belajar. Saya sama sekali gak menyangka kalau dedek (panggilan sayang sekeluarga) menginginkan hal yang sama dengan kakaknya.

Akhirnya, kami semua bersama-sama membongkar barang lama kakak yang sudah tidak terpakai, namun kondisi barang cukup bagus. Meski dikatakan barang lungsuran (baca : barang habis dipakai/bekas) putri saya tampak enjoy banget. Ada tas sekolah, meja lipat, pensil warna maupun buku-buku. Duh, senangnya.
Kini Cielo, putri saya seperti menemukan gairahnya kembali bersekolah.

Mungkin jika ada para pembaca maupun sobat blogger yang mengalami hal serupa, tiba-tiba si kecil kehilangan "mood" bersekolah, bisa kok menerapkan beberapa cara seperti saya tadi, diantaranya :

Just A Little Freedom
Jujur saja mungkin ada beberapa orang tua kurang sabar, bahkan agak jengkel jika berhadapan dengan situasi yang kurang tepat ini. Tetapi untuk menghadapi kendala anak yang tiba-tiba mogok belajar di tengah jalan bisa jadi memberikan sedikit ruang kebebasan padanya, akan terasa lebih menyenangkan.

Luangkan Waktu  Bersama
Mungkin saja si kecil butuh perhatian kita, sebagai orang terdekat sejak dalam kandungan hingga lahir. Kedekatan antara ibu dan anak akan memudahkan komunikasi dan mendorong anak mengungkapkan sesuatu yang diinginkan. Pokoknya terus siagakan komunikasi baik, agar si kecil lebih percaya dan nyaman menceritakan isi hatinya.

Happy Time
Selalu diingat jika dunia bermain adalah bagian dari kegembiraan anak-anak. Karena itu saya juga berusaha untuk tidak terus mengkritik atau mencecarnya dengan hal-hal yang membuatnya jengkel. Semisal jika ada sejumlah mainannya yang berantakan (biasanya sih, saya suka mengomel untuk membersihkan kembali). Tapi untuk kali ini saya harus kontrol diri, mencari kalimat yang membuatnya tetap nyaman bermain sekaligus sadar untuk merapikan lagi mainan yang berantakan.

Libatkan Anak dalam Aktifitas
Secara tidak langsung dengan mengajak anak-anak turut serta dalam aktifitas kita sehari-hari cukup membantu mengenalkan pada hal yang baru dan menarik tentunya. Seperti membantu berbenah dalam rumah seperti yang saya lakukan saat merapikan barang-barang milik sang kakak. Pada akhirnya secara tidak sengaja, saya menyadari jika si bungsu saya ingin memiliki seperti kepunyaan kakaknya. Simpel, kan ?

Keep in touch
Tanpa mengabaikan peranan sang guru di sekolah, saya mencoba juga berkomunikasi dengan beberapa wali kelas putri saya. Sekedar memastikan saja jika memang tidak ada yang berubah dari perangai atauapun kebiasaan si kecil dari rumah ke sekolah dan sebaliknya. Sehingga kita semua bisa mencari jalan mengantisipasi dengan mudah.

Betul-betul simpel sekali membantu mengatasi kendala saya dengan cara mudah bikin si kecil semangat belajar.Ciaaao, pokoknya tetap semangat sebagai orang tua yang bijak dan penuh perhatian.
Semoga berhasil dengan baik.

Keep Happy Blogging

13 komentar:

  1. Cara memahami anak-anak yg bijak ya mbak. Jadi tahu apa yg diinginkan oleh anak dgn metode yg baik

    BalasHapus
  2. Memahami anak, dengan empati, jadi kita nggak memaksakan kehendak ya
    Siip sharingnya

    BalasHapus
  3. Kedekatan, empati akan membuat anak terbuka pada orang tuanya
    Sharingnya infomatif, sip

    BalasHapus
  4. tipsnya berguna bgt nih utk persiapan kalau nanti jav tiba2 mogok jg :D

    BalasHapus
  5. Inspiratif mbak tulisannya bisa diterapkan oleh ibu2 yang mengalami hal serupa. Terus terang orang tua mempunyai peranan penting dalam mengembalikan semangat anak, tentunya harus disertai kesabaran ya mbak, mksh sharingnya

    BalasHapus
  6. hmm.. kalo saya sih biar semangat sekolah biasanya ada kegiatan after school yang direncanain sebelumnya.. misalnya makan es krim, ato beli cemilah bareng di toko deket rumah :)

    BalasHapus
  7. Harus banyak bersabar ya Mbak...agar menjadi orang tua yang bijak.

    BalasHapus
  8. Anak2 pun ingin dimengerti ya Mbak.. Memang sbg orgtua kudu jeli memahami apa maunya anak.. Ponakan2ku juga pernah spt itu uring2an ogah sekolah..ternyata dia dijahilin teman sekolahnya.

    BalasHapus
  9. Hihihii

    Kadang emang serba salah ngadepin anak-anak yah.

    Yang penting emaknya sabar

    BalasHapus
  10. Eh, ngomong2 meja lipat, anakku kok malah gk suka pake meja, sukanya di lantai aja gitu :D

    BalasHapus
  11. kalo saya yg sedang malas belajar adalah anak saya yg skrg kelas 4 SD, sementara adiknya yg masih TK malah semangat

    BalasHapus
  12. Betuuul mak.. Kalau dipaksain malah ngg pada mau yaaaa...

    BalasHapus
  13. namanya anak-anak ya, jadi kta yang haru sbisa memahami

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)