25 Feb 2016

Ketahuilah Hal Sepele Ini Kemungkinan Bikin Fatal

Ketahuilah hal sepele ini kemungkina bikin fatal sudah sering dialami banyak orang. Termasuk saya sendiri, dong yang benar-benar sedih saat tragis menyadarinya. Memang nasi sudah menjadi bubur. Telat, yaa bisa dikatakan banget. Hahahaha. Saya memang cari paduan kata yang tepat untuk menggambarkan situasi galau saat menerima cobaan tersebut. Cobaan fatal yang bikin semua job order gagal. Hahaha ketawa sekali lagi untuk memberi penghiburan diri.

Menyadari juga betapa ponsel yang berkualitas memang memiliki bandrol harga yang lumayan mahal khususnya bagi kocek saya yang seorang ibu rumah tangga biasa dan hanya mengandalkan orderan jobreview saja. *Ketahuan rahasia sidejobnya, nih #sambiltertawa menyeringai ^_^. Apalagi keberadaan ponsel memang sangat menunjang sidejob tersebut dengan berbagai info yang menyebar luas baik di grup chatting ataupun komunitas.

Bisa dibayangkan, kan jika ponsel mengalami error atau kendala tehnis lainnya tentu bisa saja merugikan. Seperti yang saya alami saat ponsel bermasalah dan tidak bisa dipakai dengan baik, secara tidak langsung menghambat kinerja saya dalam mengakses informasi penting. Mengingat saya tidak selalu serta merta bisa berada di depan laptop terus menerus. Haduh, ilfil jadinya kan. Belum lagi ketinggalan mendaftar kuota job. Tau sendiri, siapa cepat dia yang dapat .Hihihi. CLOSED deh.

Karena itu saya kembali menelusuri beberapa hal yang telah bikin ponsel saya mati kutu. Alias gak bisa hidup juga gak mau dicharge. Bikin stress seharian kayak orang habis diputus cinta. Hikks *lebay-banget :D
Masak dicoba dengan beragam charger baru hape ini seolah mati suri. Untung saja  saya ada info dari komunitas di twitter untuk langsung membawa ponsel kesayangan ini ke Service Centre Xiaomi di Semarang (kebetulan domisili saya kan di Kudus).

Tepatnya Service Centre di Jalan Badak Raya No. 47 D,E, F. Pandean Lamper Kecamatan Gayamsari. Semarang
Apa langsung fixed ? Oh, no, no... ternyata ada kendala baru yang baru saja saya ketahui. Ternyata ponsel saya ini sudah tidak orisinil lagi, alias pernah dibongkar untuk fixing. Hiksss, pengin nangis gulung-gulung. Jadi inget, suami pernah membawa ponsel saya ke slah satu temannya yang memang ahli reparasi ponsel. Sayangnya setelah disubtitusi connectornya gak cocok.

Alhasil, setelah dibawa muter-muter keliling seantereo toko ponsel di Semarang akhirnya bisa menemukan connector yang cocok dengan harga lumayan berlipat harganya (karena semula saya pikir sekitar 60 ribuan untuk harga sebuah konektor). Hikk ternyata hampir 5x lipatnya.

Jadi kini harus ekstra hati-hati setelah menyadari kealpaan saya dalam merawat ponsel tercinta ini, diantaranya:

1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak saat charging ponsel
Nah, ini yang selama ini terabaikan. Saat handphone atau ponsel Xiaomi sedang tenang-tenangnya dicharge, secara mudah dipakai anak-anak untuk memainkan aplikasi dalam ponsel. Meski itu bukan efek utama namun ada baiknya mengutamakan pengisian baterai saja ketimbang disambi dengan ngegames.

2. Matikan ponsel saat charge baterai
Untuk lebih mengoptimalkan pengisian dianjurkan untuk mematikan kondisi ponsel. Selama ini dengan santainya tetap memaksakan diri membuka banyak aplikasi maupun mengunduh file padahal sedang charging baterai. Bukannya lebih efisien, malahan tiba-tiba baterai jadi boros. Dan ...Peeet mati sekejap. Duh jadi hilang deh, file penting yang belum tersimpan.

3. Charging baterai di waktu ideal 
Dulu saya sembarangan saja jika ingin mengisi baterai. Asal ketemu colokan yang pas, saya tinggal pasang. Akibatnya anak-anak dengan mudah berebut dan mengabaikan mainan lainnya (entahlah apa ini gegara jaman melek  gadget) jadi fokus utama yang lebih menarik untuk digunakan. Haduh*kembali tepok jidat. Menurut ahli reparasi ponsel yang menangani konektor saya bisa rusak dan sedikit terbakar, kemungkinan sering dicopot berulang-ulang dengan kasar, atau juga saat ditarik berebutan anak-anak. Nah, itu dia. Catat dan simpan sebagai memo penting ya. Hehehe
Tenang saja kini saya lebih memilih charge saat anak-anak sedang menyibukkan diri dengan kegiatan penting atau dimalam menjelang tidur. *jangan diprotes ya,,itu kan menurut versi saya. AMIN.
Jadi sekali lagi meski ini tampak sekilas hal sepele namun bisa jadi hal yang fatal. Sudah terbukti tuh saya hampir sebulan jadi baper tidak bisa eksis dan mengoptimalkan aktifitas di sosmed. Maklumlah belajar jadi blogger profesional. Setuju, gak sih.
Terima kasih ya para pembaca setia, sudah berkenan membaca postingan dan mampir memberi komen dan saran. Siapa tahu saling bisa melengkapi demi kemajuan bersama..

Keep Happy Blogging

7 komentar:

  1. Aku suka gak disiplin.. Seringkali ngecharge hape dalam keaadaan hidup.. Sering juga pas ngecharge main hape..

    BalasHapus
  2. Emang ya Mbak kalo gadget sudah di tangan anak2 tuh mengkhawatirkan banget, apalagi anak balita kayak anakku. Kudu diawasi terus.. Kemarin malah anakku dgn santainya mbuang2 aplikasi di hape pas aku gak ngawasin. Untungnyaaaa yg dibuang aplikasi2 games :D

    BalasHapus
  3. Aku masih suka pakai hp pas di charge, mbak :( abis suka nggak bisa lama-lama jauh sama hp kecuali tidur. Tapi kalau charge lagi keadaan tidur bikin rusak hp juga ya, bingung.

    BalasHapus
  4. Semua masalahnya bersumber dari charger yah.

    BalasHapus
  5. Waahhh aku selalu on hp nya ketika di charge. Mungkin ini ya salah satu penyebab baterainya skrg bocor

    BalasHapus
  6. wah untungnya sudah gak punya anak kecil tapi kadang suka nyabut keras2 kalau lagi buru2

    BalasHapus
  7. Aku sering banget nih hapenya dipakai telpon lama sambil dicharge alhasil panas banget deh hapenya habis itu.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)