31 Agu 2017

YB Mangunwijaya Pembela Wong Cilik Yang Bersahaja


Credit : Google
Sosok Romo YB Mangunwijaya yang bersahaja


Pernah dengar sosok Romo Mangunwijaya teman? Beliau ini patut juga disebut seorang pahlawan. Karena kiprah kemanusiaannya rela meninggalkan karir jabatan demi membantu sesama yang tertimpa bencana.

Bak pucuk di cinta ulampun tiba. Kebetulan kocokan arisan artikel komunitas gandjels Rels periode 10 bertema "Penulis Favorit" dari idenya mbak Irfa Hudaya Ekawati dan mbak Dani Ristyawati membuat saya langsung klik dengan tokoh penulis tersebut yang sudah saya kenal sejak sekolah menengah atas.

Saya suka seni budaya dan bahasa.Makanya gak salah saya enjoy memilih jurusan sastra. Beruntung sekali waktu itu mempelajari mulai sastra lama hingga sastra modern.

Terlepas dari itu, saya sudah takjub dan mengagumi salah satu penulis juga tokoh rohani, budayawan, seorang arsitek yang punya empati tinggi terhadap masyarakat kalangan bawah yang tertindas.Oleh karena itu mayarakat menjulukinya aktifis pembela wong cilik.

Kiprah Romo Mangun,biasa beliau disebut dalam membantu warga miskin yang haknya ditindas adalah memprakarsai pembangunan rumah di Kali Code Yogyakarta.

Credit : Google
Kali Code yang unik karya YB Mangunwijaya

Sikap beliau yang lebih mengutamakan pendekatan secara intelektual ketimbang emosi saat ada penggusuran warga petani sekitar Kedungombo, Sragen yang sedianya akan dijadikan waduk.

Wah benar Romo Mangunwijaya sosok inspiratif sebagai pejuang bangsa beliau mengesampingkan penyakit jantungnya, tetap gigih berjuang demi keadilan hak wong cilik.

Tampak tekadnya yang kuat ikut membela warga yang hendak digusur akibat rencana pembuatan waduk Kedungombo menjadi perhatian publik. Jiwa kepemimpinan yang penuh ketulusan itu ternyata diteladani dari sosok ibunda dan keluarganya tercinta.

Satu lagi, nih saya juga kesengsem dengan novelnya beliau "Burung-Burung Mantra". Berulangkali dibaca di perpustakaan SMAN 6 Semarang pada waktu itu tidak merasa bosan.

Credit : Google
Novel karya YB Mangunwijaya

Inti cerita novel tersebut, seorang pemuda Leo, namanya yang hampir kehilangan rasa nasionalisme. Lantaran adanya rasa balas dendam terhadap keadaan masa lalunya.

Dimana ibunya yang indo Belanda terpaksa memilih jadi gundik tentara Jepang demi menyelamatkan ayah Leo.Hingga pada akhirnya mengalami gangguan jiwa dan meninggal dunia.

Berkat gadis pujaan hatinya, Atik yang sepenuh hati berjuang membela bangsa NKRI dengan disertasinya tentang burung manyar pejantan yang gagal dipilih lalu langsung memporakporandakan sarang yang sebelumnya telah dibuat demi menarik pasangannya.

Hmmm cukup menarik bukan, teman novel  yang dituliskan romo YB Mangunwijaya.

1 komentar:

  1. Lho dirimu alumnus SMAN 6 Semarang mba? Sama kaya bojoku dong.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)