22 Okt 2015

Ketika Si Kecil Memergoki Hubungan Intim

Iiish pastinya kuatir banget jika sampai halnya si kecil memergoki hubungan intim. Apakah pernah mendapati situasi demikian yang jauh dari apa yang dibayangkkan. Sejauh ini untuk saya personal belum sampai mengalami kejadian itu.
Maaf ini bukannya mau blak-blakan  buka aib, faktanya banyak hal yang  terjadi di sekitar lingkungan saya yang dialami teman, saudara bahkan tetangga.
Haduuh, jeung jantung saya mau copot saat Bayu (2 tahun) tiba-tiba terbangun. Dan melihat adegan intim kami. Untung suami merespon cepat "iya, nih ayah sedang memijit ibu capek"
Saya geleng-geleng pas dilaporin kerabat saya yang memang tampak shock menceritakan kejadian kepalang basah. 
Ada juga ...
Saking kagetnya saya bentak-bentak Jasmine (2.5 tahun) yang terjaga waktu itu. Lalu berteriak nangis minta pipis sambil mendatangi kami. Oops untung aja ketutup selimut...

Nah, looo...gimana kalau sudah terlanjur demikian. Perlukah orang tua memarahi dan menghukum anak yang notabene masih polos tidak tahu apa-apa ?
Kemungkinan juga, situasi panik yang bikin siapa saja tercekat langsung bisa saja melontarkan seruan marah tanpa disadari.
Untuk itu bagaimana antisipasi terbaik andai saja si kecil memergoki hubungan intim orang tuanya.

Bersikaplah Bijak
Tidak ada orang yang ingin kecolongan suatu hal, termasuk by accidently dengan melihat adegan bermesraan di mata anak. Jika hal tersebut terjadi, segera sudahi, dan ajak anak berbicara secara bijak. Tunjukkan kelembutan sikap agar si kecil tidak merasa kaget dan ganjil dengan apa yang ada. Sehingga anak tidak sampai menyimpan rasa penasaran dan pikiran yang membekas dalam memori.

Komunikasi Baik
Selalu ajak anak untuk berkomunikasi baik seperti sapa dan menanyakan tentang hal apa saja yang menyenangkan dan tidak. Dengan demikian bisa mendorong anak untuk lebih terbuka dan mengungkapan perasaan dengan cara yang simpel. Bisa saja, contohnya : " Wah adik kelihatan senang sekali. Ada apa yaa, cerita dong dengan mama "
 
Aktifitas Menyenangkan
Ada baiknya terus mengajak anak-anak melakukan aktifitas yang menyenangkan baik dengan bermain atau melakukan kegiatan outdoor. Semua aktiftis yang menciptakan have fun time tentu saja bisa menjauhkan pikiran negatif ataupun penasaran anak-anak yang notabene merupakan perekam yang baik.
 
Visualisasi Dengan Buku
Dimana saja anak-anak akan merasakan bahagia jika mereka sering diajak mendengarkan cerita maupun melihat serta membaca buku. Banyak hal positif yang bisa diperoleh jika anak terbiasa diajak mendengarkan petuah atau nasehat baik lewat buku-buku cerita ala anak-anak. Lihat saja, pastinya ada binar-binar keceriaan dan senyum manis tersungging di raut wajahnya.
 
Terapkan Rule Sederhana
Memberikan aturan maupun perintah ringan  dalam keluarga bisa diterapkan mulai awal. Agar anak bisa paham, lebih disiplin dan patuhi dengan mengajak bersama-sama belajar rule keluarga. Semisal hal sepele latih anak untuk mengetuk pintu terlebih dulu masuk ke kamar orang tua. Mengantisipasi jika si kecil memergoki hubungan intim lagi. Tidak ingin hal serupa terulang kembali, kan ?

Mungkin hanya beberapa poin sederhana diatas bisa diterapkan ketika si kecil memergoki hubungan intim.  Semoga para orang tua lebih bijak dan berhati-hati untuk saling mengantisipasi.
Tidak perlu disesali dengan tindakan memarahi habis-habisan atau memberikan hukuman melainkan berikan pengayoman dengan tindakan sikap yang penuh kehangatan dan cinta tulus, tentunya menjadikan anak belajar lebih baik dari pengalaman sebelumnya.

Keep Happy Blogging

19 komentar:

  1. Kalo anak masih tidur sekamar dengan orang tua, memang lebih riskan ya. Kalo anak tidur di lain kamar, bisa dikunci dulu pintunya sebelum berhubungan intim.

    BalasHapus
  2. kyaaa.... penampilan baru ni ye, cuantik deh berandanya. Saya suka, saya suka...

    BalasHapus
  3. ini memang penting yaa...memastikan anak-anak tidak dimarahi karena terlanjut melihat kita...thanks tipsnya mak...

    BalasHapus
  4. Aduuuh semoga nggak sampai ngalamin begini. Makasih sharingnya

    BalasHapus
  5. makasih mak sharingnya,belum punya anak,jadi ditampung ilmunya^^

    BalasHapus
  6. mudah-mudahan kita dijauhkan dari insiden seperti itu yah mbak,gak kebayang anak sekcil itu harus melihat adegan yang seharusnya tidak dilihatnya..

    salam kenal :)

    BalasHapus
  7. jadi inget dulu waktu SD ada temen saya yang ga sengaja liat orangtuanya melakukan hubungan intim. mesti hati-hati banget nih, kunci pintu kalo perlu pake gembok 10, hehehehe *edisi lebay

    BalasHapus
  8. Anak balita minimal usia 2 tahun ke atas sudah bisa merekam dalam memori otaknya tentang kegiatan hubungan intim orang tua. Dari pengalaman anak tetangga yang menirukan kegiatan itu, dan bikin nangis orang tuanya. Akhirnya diajak ke psikolog, diajak bicara dengan perasaan nyaman dan aman karena takutnya ntar kebawa sampai dewasa.

    BalasHapus
  9. Jadi ingat cerita tentang seorang anak yang berlaku kurang baik terhadap teman perempuannya. Ini sekolah TK ya,,, anak itu terkesan suka usil sama teman perempuannya itu, tetapi ternyata itu bukan usil biasa. teman perempuannya sering dicium pipinya secara tiba-tiba. dan pernah saat pelajaran olahraga, anak ini naik diatas tubuh teman perempuannya itu,

    setelah ditanya oleh guru, anak ini berkata bahwa dia mengikuti mama papanya. ternyata ia pernah melihat orang tuanya sedang berhubungan intim.

    Nah yang parahnya, setelah guru mengklarifikasi hal ini dengan orang tua anak itu, orang tua tersebut tampak cuek saja...

    BalasHapus
  10. ehem, mau komen pengalaman pribadi tp malu ah...betul itu terapkan rule baik untuk ortu maupun anak. dalam islam sdh jelas anak harus ijin masuk kamar ortu dan tidak boleh masuk kamar ortu sembarangan khususnya pada 3 waktu, ada hadistnya kalo ga salah tp sy lupa. tp kalo masih kecil hrs kita maklumi ya. ortu juga usahakan anak2 sdh aman saat mau berhubungan TFS mak..

    BalasHapus
  11. duhhhh...jangan sampai ya mbak. memang sih anak suka penasaran, tp kl ketika ortu tertangkap basah dan segera bersikap biasa, barangkali bisa mengurangi tanda tanya si anak. tfs mbak.

    BalasHapus
  12. Walaahh, saya belom punya anak jd blom ngerasain, mungkin glagepan kali ya, hehe

    BalasHapus
  13. Brarti jurusnya kudu memastikan anak bnar bubu y mb chris...
    Klo anak umur segitu ingetannnya tajem

    BalasHapus
  14. Wah... penting banget nih jaga "kondisi" dan mengatur waktu yg tepat agar aktifitas hub suami isteri gak terendus anak2...

    BalasHapus
  15. sebisa mungkin dilakukan ketika anak sudah nyenyak tidurnya ya Mbak, atau mungkin di kamar lain dan dikunci..piiisss

    BalasHapus
  16. Aduh kalau memarahi anak, kasihan lah...anak kan enggak tahu apa-apa. Yup setuju dengan cara agar anak tidak terus menerka-nerka ya..kegiatan postisif.

    BalasHapus
  17. Nah... itu dia masalahnya kalau si kecil masih tidur bareng... alhasil kalau ada suara gaduh, dan si kecil mendusin... hemmm...bisa berabe...
    Cara bijak lainnya... adalah kitanya sendiri harus pindah tempat, pertama si kecil jadinya tidak terganggung, kedua.. kita pun jadi nyaman... hehe :D piss....

    BalasHapus
  18. waaah kejadian seperti ini memang harus di antisipasi ya...yang pertama memang harus beda ruangan dengan si kecil hehe

    BalasHapus
  19. Terimakasih sudah berbagi, tapi Alhamdulillah belom pernah ngalamin sih,

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)