2 Nov 2016

Cara Memilih Stabilizer Listrik Yang Tepat dan Aman


Ccredit :Google
Ngomongin soal stabilizer listrik jadi inget waktu jaman kuliah dulu. Ini salah satu properti yang penting pake banget dalam menunjang tugas "CODING" perkuliahan. Stabilizer selalu dipakai saat pemakaian PC yang hampir bekerja nonstop setiap harinya.

Belum lagi daerah perumahan saya dataran tinggi, yang sering mengalami listrik anjlok (baca : tegangan turun mendadak). Nah antisipasi amannya ya harus siap sedia stabilizer listrik yang aman terkendali. Hati tenang dan peralatan elektronik pun jadi aman.

Selain itu stabilizer juga bisa dimanfaatkan sebagai penyimpan cadangan listrik. Semisal ada pemutusan listrik secara tiba-tiba, masih ada waktu untuk menyimpan berkas-berkas kerja worksheet di komputer. Kalau saya malahan untuk nyolokin fan  kecil. Berrr brrr...semilir angin bikin hawa jadi adem. Hahaha


Stabilizer Listrik

Ada yang  belum begitu mengenal apa itu Stabilizer ? Biasanya Stabilier atau Automatic Voltage Regulator, sering disebut juga STAVOL dimanfaatkan untuk menjaga lonjakan mendadak arus (voltase) listrik yang masuk ke sejumlah piranti elektronik. Ilustrasi sederhananya, alur kerja Stavol ini menampung sementara daya listrik yang masuk, lalu  menyalurkannya pada perangkat elektronik hanya sebatas konsumsi daya dan voltase kebutuhan perangkat tersebut.


Stabilizer sebagai salah satu aksesoris listrik bertujuan untuk mengurangi variasi daya output yang keluar dari sumber listrik. Di toko jual stabilizer, biasanya ada dua jenis stabilizer, yaitu single phase dan third phase. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menghasilkan daya listrik yang konstan. Sedangkan perbedaannya terletak pada besaran daya dan phase yang masuk.

Cara paling mudah untuk membedakan phase adalah dengan cara melihat tegangan yang masuk. Jika tegangan yang masuk sebesar 220V, stabilisator tersebut bisa  masuk dalam kategori 1 phase atau single phase. Jika tegangan yang masuk mencapai 380 V, bisa dikategorikan bahwa stabilisator tersebut merupakan 3 phase atau third phase.

Sebagai contoh, misalnya ada 2 buah kabel listrik yang dimasukkan ke dalam bangunan, maka kita membutuhkan stabilizer 1 phase. Namun apabila kabel listrik yang masuk dari tiang PLN berjumlah 3 buah, berarti membutuhkan stabilizer 3 phase.

Untuk mengetahui tegangan listrik, bisa juga menggunakanlah alat yang bernama avometer. Alat ini berfungsi untuk menghitung rentang daya yang masuk ke dalam rumah. Dengan begitu, kita sebagai konsumen cerdas dapat memilih stabilizer yang sesuai jenis tegangan di toko jual stabilizer.

Hal penting lainnya yang penting diketahui ialah mengecek daya keluar stabilizer. Stabilizer tidak selalu mengeluarkan daya sebesar 100%. Rentang power yang dikeluarkan oleh stabilizer pabrikan adalah 50%, 60%, 70%, dan 80% tergantung dari masing-masing merek. Biasanya, stabilizer made in china memiliki power 50%-70%. Jika stabilizer yang ditawarkan memiliki tegangan 3000 kVA, output yang akan keluar antara 1500 kVA hingga 2100 kVA.
Cara mengetahui paling mudah adalah dengan mengeceknya di tempat jual stabilizer.

Berhti-hatilah dalam memilih stabilizer. Tentukan dahulu phase yang dibutuhkan kemudian berapa kVA daya yang dibutuhkan. Selanjutnya, estimasikan kira-kira berapa output dari power stabilizer merek tersebut. Dengan begitu, tidak akan salah dalam memilih stabilizer dan tidak akan merusak stabilizer ataupun alat elektronik yang dimiliki.
Jangan lupa untuk menyesuaikan budget yang dimiliki dengan harga jual stabilizer listrik tersebut. Semoga bermanfaat!

Keep Happy Blogging

12 komentar:

  1. Aku butuh ini mba. Listrik di rumahku sering padam dan merusak benda elektronik mba :(

    BalasHapus
  2. Aku butuh ini mba. Listrik di rumahku sering padam dan merusak benda elektronik mba :(

    BalasHapus
  3. Bener juga mesti siap sedia stabilizer listrik yang aman terkendali buat di rumah ya.

    BalasHapus
  4. Hihi. Aku pas kuliah dulu ngekos di rumah kontrakan, rame2 dan sering banget listrik anjlok. Makanya butug banget stabilizer. 😊😊

    BalasHapus
  5. ihhh keren banget deh mba bisa ngerti dunia perlistrikan macam gini..saya mah ora mudeng,hihi..

    BalasHapus
  6. Bener banget, kalau rumahku kemarin udah 2 x dibenerin listrik, gegara kabel digigit tikus saluran listrik belalang putus ama meteran depan token error dimasukin semut, panggil tukang listrik dan PLN akhirnya heuheu

    BalasHapus
  7. Suamiku lagi buka bengkel baru Mbak. Makasih ya info tentang stabilizer ini. Bermanfaat banget.

    BalasHapus
  8. Di rumah ada stavol buat komputer tapi sekarang masih nganggur

    BalasHapus
  9. Di daerah asal ortuku tuh mbak sering kejadian listrik anjlok... tiba-tiba lampunya redup...

    BalasHapus
  10. waduh jadi peer nih harus belajar ngecek kondisi listrik sendiri, spy gak kuper kalo suami lagi gak di rumah.. makasih infonya mbak

    BalasHapus
  11. Aku pun selalu sedia mba.. Buat jaga2 :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)