2 Mar 2018

Resiko Pemanfaatan Tehnologi Tinggi.Merusak atau Lebih Menguntungkan


IBX5A8523165D641
Credit : Pixbay.com


Sudah jamak anak jaman sekarang lebih cepat menguasai pelbagai kemajuan teknologi muktahir.Lihat saja anak kecil yang (mungkin) masih di TK saja sudah fasih mengunduh sejumlah permainan lewat "Play Store". Bahkan bisa memutar film animasi semisal kartun favorit atau film kesayangan lainnya di kanal Youtube,

Memang ya bisa dikatakan "Super Wow", mengingat jaman kecil saya dulu terbiasanya main dengan "batu gaplek" buat main "Engklek" istilah mainan tradisional. Atau asyik bermain "Congklak" atau " Dakonan"  dengan biji-bijian.

Hmm apa teman mengalami masa kanak-kanak tersebut yang murni bermain ala kadarnya ? Hehehehe beda jaman tentu beda generasi juga, yaa .

Abad milenium menjadi awal orang tidak lagi menjadi Gagap Tehnologi (GAPTEK). Semua bisa dilakukan dengan lebih mudah dan praktis seperti halnya menjentikkan kedua jari.

Tujuannya memudahkan aktifitas orang berinteraksi dan melakukan transaksi. Perhatikan sektor perbankan, pastinya akan kalang kabut tanpa support teknologi muktahir. Perlu informasi data cepat dan akurat hingga terintregasikan.

Itu masih sektor perbankan belum sektor lainnya yang sama pentingnya memerlukan kecanggihan teknologi.

Gimana dengan rumah tangga biasa? Yup, saya mewakili sebagai ibu rumah tangga biasa juga butuh lho untuk memajukan wawasan. Mentang-mentang bukan orang kantoran bukan berarti ibu rumah tangga memandang hal tersebut tidak perlu. Stigma yang keliru ya.

Sedikit flashback-melihat ke belakang perlu setidaknya kemauan kuat mewujudkan asa. Setelah membulatkan tekad tidak mengajar lagi, saya harus bisa menemukan pengisi kekosongan waktu. Full time mother atau ibu sepenuhnya di rumah harus belajar kreatif. Agar aktifitas sehari-hari tidak monoton.

Tercipta keseimbangan antara urusan rumah dan pasion sehingga bisa mengaktualisasi diri. Ya berperan sebagai ibu rumah tangga dan mencoba menggali kemampuan diri untuk berkarya lebih baik.

Dengan modal percaya diri dimulai dengan mengumpulkan berbagai info penting via Handphone. Grup atau Kumpulan komunitas yang memberikan banyak kontribusi. Hingga akhirnya saya menemukan. pasion lama yang terkubur dalam-dalam. Komunitas Ngeblog.

Baca ini juga ya " Mau Suksed Dapat Job Review Blog? Buruan Ikuti Kiat Jitu Ini "


Credit : Pixbay.com - Berburu info dengan handphone kece

Bijaksana dalam memanfaatkan kecanggihan tehnologi masa kini baik pada PC, gaming laptop maupun handphone dengan fitur modern. Percuma saja kita memakai hanya untuk sekedar prestisius  atau gengsi.  Sebaliknya jika lebih tepat dalam pemberdayaan barang tehnologi tersebut malah akan memberikan keuntungan positif.

Begitu halnya dengan perilaku kita sendiri dalam mengoptimalkan tehnologi canggih tersebut setidaknya akan menjadi contoh baik juga bagi anak-anak. Bagaimana mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah anak terbiasa memakai alat tehnologi yang dimiliki.
Contoh positif yang menjadi masukan berharga untuk keluarga kita semua bisa dibaca dari pengalaman pribadi yang pernah dialami seperti dalam postingan


Apapun yang terjadi dari pengalaman sekitar akan memberikan hikmah berarti untuk kemajuan di masa depan. Mengingat sekarang era Jaman Now,menjadikan anak-anak lebih tergantung kepada gadget seperti Handphone. Kasihan, kan jika si kecil dibiarkan begitu saja bermain ponsel/ handphone tanpa pengawasan dari orang tua bisa merugikan sendiri. Bisa saja anak terkena gangguan penglihatan karena otot mata ekstra dipaksa kerja lebih dari biasanya. Parahnya jika kemungkinan besar anak bisa terpapar tontonan dewasa yang kurang mendiidik. Waduh, cukup ngeri bukan ?

Pengalaman lainnya, yang tidak akan pernah saya ulangi adalah memberikan waktu tanpa batas kepada anak bermain games. Hiiks, pecah tangis meratapi keteledoran saya jika ingat dulu saya begitu mudahnya mengijinkan si sulung asyik Gaming Laptop. Selama saya mengajar di kelas, dia memang larut asyik ngegames di laptop tanpa mengenal waktu. Sehingga pada waktu yang tidak saya nyana, mata si sulung saya sudah terkena Minus 3. Lumayan tebal dan menganggu konsentrasi belajar, Jadi pelajaran berharga, kan !




Keep Happy Blogging Temans

4 komentar:

  1. Ah, memang. Efek yang terasa banget itu di mata. Ukuran minus mataku pun cepat berubah setelah sehari-hari terkena sinar dari gadget.Masalahnya, aku nyari nafkah di dunia online. Karena udah ngerasain efeknya, ke anak-anak jadi lebih cerewet ngingetin.

    BalasHapus
  2. Semua pada akhirnya kembali pada diri kita masing-masing mbak. Ya, harus pandai-pandai memilah mana yang bagus dan mana yang jeleknya.

    BalasHapus
  3. Jangan gaptek, namun juga sebaiknya jangan sampai tertelan mentah-mentah dengan kemajuan teknologi ya mbak.

    BalasHapus
  4. Memanfaatkan teknologi memang harus bijak demi kebaikan semuanya ya mbak. Btw aku juga bertambah minus Mata karena sering kerja di depan laptop dalam waktu yg lama

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)