23 Okt 2022

Waktu Tepat Remaja Berkendaraan Secara Aman di Jalan Raya

Waktu Tepat Remaja Belajar Berkendaraan
Remaja belajar naik montor

Pernah dicurhatin anak remaja atau ABG yang tergiur lihat teman sekelilingnya bersliweran dengan montor gak sobat Omtiks? Ada yang mengalami hal yang sama.

Mah, boleh ya kakak naek motor beli gulanya ? Kayak Kak David itu lho diijinin bundanya...Si sulung setengah merayu membujuk si Mamak agar luluh hatinnya.

Big No, Kak !!! Pokoknya BIG NO, langsung saya tegas melarangnya meskipun itu di sekitar jalan perumahan. 

Tapi kok kak David boleh naik motor kemana-mana ya mah ??  Tetap saja si sulung bersikeras menanyakan alasan pastinya.

Kebetulan Ayahnya Kak David, berprofesi polisi jadi ada something wrong ngurusinnya gampang!  urai  saya berbusa-busa. Tujuannya agar dia lebih mengerti jika urusan motor sampai terjadi hal-hal tidak terduga itu lebih ribet.

Patokan saya sejak dulu baik jalanan sepi atau luar yang ramai tetap rawan bahaya. Berani naik montor berarti resiko nyawa taruhannya jika tidak berhati-hati. Catet ya sobat Omtik.

Waktu Tepat Belajar Naik Montor

Belum lama berselang ada kejadian tragis di Balikpapan seorang remaja putri tanpa sengaja menabrak orangtuanya. Ironisnya remaja ini yang berusia 15 tahun belum memiliki surat ijin mengemudi. 

Artinya dia masih dalam taraf belajar belum begitu mahir mengendarai mobil di jalan umum sehingga ujungnya membahayakan nyawa orang lain. Tak lain adalah orangtuanya sendiri yang langsung tiada di tenpat kejadian.

Ada beberapa fakta yang bisa diambil dari musibah kecelakaan yang begitu menghentakkan banyak masyarakat Indonesia tersebut diantaranya :

1. Pengemudi remaja ternyata masih belajar sehingga belum begitu mahir mengendarai mobil apalagi di jalan umum yang ramai. Sikapnya yang dianggap lalai ini ternyata sangat berbahaya hingga menimbulkan korban jiwa yang tak lain adalah kedua orangtuanya sendiri.

2.Ketidakpahaman berkendara di jalan umum sebagai salah satu pemicu rasa panik spontan yang dialami pengemudi. Tak ayal bukan injak pedal rem mobil melainkan injak pedal gas. Sehingga korban yang ditabrak jatuh terpental.

3.Pengemudi yang berusia remaja ini mengalami trauma psikis mengingat keteledorannya yang tanpa sengaja telah menghilangkan kedua nyawa orangtua kesayangan.

4.Pengemudi akan dihadapkan proses hukum berkaitan dengan unsur kelalaian yang berakibat kecelakaan tragis. Sangat disayangkan sebenarnya waktu yang bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menimba ilmu di sekolah jadi terganggu.

Bagaimana sobat Omtik masih mikir-mikir lagi untuk suka rela mengijinkan anak leluasa mengendarai montor meski belum dilengkapi pengetahuan Safety Riding.

Yess sebelum bisa mantap mahir berkendaraan di jalan raya pengenalan akan Safety Riding perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Bisa dimulai dari dalam keluarga dan saling mengingatkan kepada orang terdekat. 

Perhatikan beberapa poin penting yang bisa dijadikan pertimbangan kapan waktu tepat buat remaja naik montor :

✓ Batas usia minimal

Ada aturan yang menjelaskan usia remaja bisa belajar berkendara setelah memiliki surat ijin mengemudi (SIM) pada usia 17 tahun. Tahap usia ini anak remaja dianggap matang baik secara fisik maupun secara psikologis. Sehingga diharapkan bisa lebih terkontrol emosinya untuk tidak bertindak hal-hal yang beresiko merugikan diri sendiri. Wani Ngebut, Sirah Benjut !!!

✓ Belajar Etika berkendara 

Sebelum memutuskan untuk belajar naik montor ada baiknya orang tua mengajarkan etika dan aturan baik dalam berlalu lintas. Sehingga nantinya mereka bisa saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jalan raya. 

Belajar dari hal yang simpel seperti memberi SIGN saat berbelok arah, sehingga pengemudi lain juga akan waspada dan berhati-hati bahkan memberi kesempatan berbelok. Atau taat berhenti ketika lampu traffic light menyala merah, bukannya ngacir ngebut mengabaikan aturan.

✓ Mengenali instrumen kendaraan 

Meski terlihat sepele mengenalkan berbagai instrumen dan komponen motor itu juga penting lo sobat. Agar kelak anak juga paham sepenuhnya cara kerja dan cara mengoperasikan sepeda motor.

Bahkan saya dan Paksu dulu membiasakan sulung untuk bisa menuntun atau mendorong sepeda motor yang hendak dikendarainya. Pernah tanpa sengaja posisi motor terjatuh roboh di tanah, mau tidak mau sulung saya harus bisa belajar cara mendirikan sepeda motor tersebut. Dengan begitu ia terlatih dan biasa dengan bobot kendaraan yang dikendarai. Tidak ketinggalan juga diajarkan memakai rem yang baik meminimalisir kecelakaannya dsb.

✓Belajar dengan  yang AHLI 

Setelah memutuskan untuk bisa mengendarai motor ada baiknya belajar dengan orang yang sudah berpengalaman atau yang ahli. Tentu saja bisa belajar dia tempat yang aman bukan langsung praktik di jalanan umum. Tujuannya agar lebih aman dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan orang lain.

Setelah semua hal diatas sepenuhnya dipahami oleh anak, barulah orangtua bernafas lega dan mempercayai anak untuk belajar berkendaraan.

Keep Happy Blogging 






 

1 komentar:

  1. Pasti si anak remaja itu trauma seumur hidup. Tapi sebenarnya ada juga andil orang tuanya nggak sih? Anak itu dibiarkan mengendarai mobil di jalan sementara baru belajar.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)